Selasa, 04 November 2014

JEJAK KEHADIRAN NAZI JERMAN DI INDONESIA

Awal Mula Kehadiran NAZI

BrankasPengetahuan. BERKECAMUKNYA Perang Dunia II Teater Asia-Pasifik, yang terjadi di Indonesia, diwarnai kehadiran pasukan Nazi Jerman. Aksi mereka dilakukan usai menyerahnya Belanda kepada Jepang di Kalijati, Subang, 8 Maret tahun 1942, atau 64 tahun silam. Namun, kehadiran Nazi Jerman ke Indonesia seakan terlupakan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Kehadiran pasukan Nazi Jerman di Indonesia, secara umum melalui aksi sejumlah kapal selam (u-boat/u-boote) di Samudra Hindia, Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Malaka, pada kurun waktu tahun 1943-1945. Sebanyak 23 u-boat mondar-mandir di perairan Indonesia, Malaysia, dan Australia, dengan pangkalan bersama Jepang, di Jakarta, Sabang, dan Penang, yang diberangkatkan dari daerah pendudukan di Brest dan Bordeaux (Prancis) Januari-Juni 1943.

Beroperasinya sejumlah u-boat di kawasan Timur Jauh, merupakan perintah Fuehrer Adolf Hitler kepada Panglima Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine), Admiral Karl Doenitz. Tujuannya, membuka blokade lawan, juga membawa mesin presisi, mesin pesawat terbang, serta berbagai peralatan industri lainnya, yang dibutuhkan "kawan sejawatnya", Jepang yang sedang menduduki Indonesia dan Malaysia. Sepulangnya dari sana, berbagai kapal selam itu bertugas mengawal kapal yang membawa "oleh-oleh" dari Indonesia dan Malaysia, hasil perkebunan berupa karet alam, kina, serat-seratan, dll., untuk keperluan industri perang Jerman di Eropa.

Pada awalnya, kapal selam Jerman yang ditugaskan ke Samudra Hindia dengan tujuan awal ke Penang berjumlah 15 buah, terdiri U-177, U-196, U-198, U-852, U-859, U-860, U-861, U-863, dan U-871 (semuanya dari Type IXD2), U-510, U-537, U-843 (Type IXC), U-1059 dan U-1062 (Type VIIF). Jumlahnya kemudian bertambah dengan kehadiran U-862 (Type IXD2), yang pindah pangkalan ke Jakarta.

Ini disusul U-195 (Type IXD1) dan U-219 (Type XB), yang mulai menggunakan Jakarta sebagai pangkalan pada Januari 1945. Sejak itu, berduyun-duyun kapal selam Jerman lainnya yang masih berpangkalan di Penang dan Sabang ikut pindah pangkalan ke Jakarta, sehingga Jepang kemudian memindahkan kapal selamnya ke Surabaya.

Adalah U-862 yang dikomandani Heinrich Timm, yang tercatat paling sukses beraksi di wilayah Indonesia. Berangkat dari Jakarta dan kemudian selamat pulang ke tempat asal, untuk menenggelamkan kapal Sekutu di Samudra Hindia, Laut Jawa, sampai Pantai Australia.

Nasib sial nyaris dialami U-862 saat bertugas di permukaan wilayah Samudra Hindia. Gara-gara melakukan manuver yang salah, kapal selam itu nyaris mengalami "senjata makan tuan", dari sebuah torpedo jenis homming akustik T5/G7 Zaunkving yang diluncurkannya. Untungnya, U-862 buru-buru menyelam secara darurat, sehingga torpedo itu kemudian meleset.

Usai Jerman menyerah kepada pasukan Sekutu, 6 Mei 1945, U-862 pindah pangkalan dari Jakarta ke Singapura. Pada Juli 1945, U-862 dihibahkan kepada AL Jepang, dan berganti kode menjadi I-502. Jepang kemudian menyerah kepada Sekutu, Agustus tahun yang sama. Riwayat U-862 berakhir 13 Februari 1946 karena dihancurkan pasukan Sekutu di Singapura. Para awak U-862 sendiri semuanya selamat dan kembali ke tanah air mereka beberapa tahun usai perang.

Ternyata perwira kapal dari U-Boot ini meluncur ke Indonesia dibawah komando Angkatan Laut, Karl Doenitz. Tujuan utama pemindahan perwira kapal selam U-Boot di Indonesia untuk membantu sekutu jauh Nazi, Jepang. Namun seiring Jepang ditaklukan USA, para perwira angkatan laut ini tinggal di Bogor.

Usai Jerman menyerah kepada Sekutu di Eropa pada 8 Mei 1945, berbagai kapal selam yang masih berfungsi, kemudian dihibahkan kepada AL Jepang untuk kemudian dipergunakan lagi, sampai akhirnya Jepang takluk pada 15 Agustus 1945 usai dibom nuklir oleh Amerika.

Setelah peristiwa itu, sejumlah tentara Jerman yang ada di Indonesia menjadi luntang-lantung tidak punya kerjaan. Orang-orang Jerman mengambil inisiatif agar dapat dikenali pejuang Indonesia dan tidak keliru disangka orang Belanda. Caranya, mereka membuat tanda atribut yang diambil dari seragamnya dengan menggunakan lambang Elang Negara Jerman pada bagian lengan baju mereka.

Para tentara Jerman yang tadinya berpangkalan di Jakarta dan Surabaya, pindah bermukim ke Perkebunan Cikopo, Kec. Megamendung, Kab. Bogor. Mereka semua kemudian menanggalkan seragam mereka dan hidup sebagai "warga sipil" di sana.

Pengamat sejarah militer Jerman di Indonesia, Herwig Zahorka, mengisahkan, pada awal September 1945 sebuah Resimen Ghurka-Inggris di bawah komandan perwira asal Skotlandia datang ke Pulau Jawa. Mereka kaget menemukan tentara Jerman di Perkebunan Cikopo.

Sang komandan bertanya kepada Mayor Angkatan Laut Jerman, Burghagen yang menjadi kokolot di sana, untuk mencari tempat penampungan di Bogor.

Menggunakan 50 truk eks pasukan Jepang, orang-orang Jerman di Perkebunan Cikopo itu dipindahkan ke tempat penampungan di Bogor. Namun mereka harus kembali mengenakan seragam mereka, memegang senjata yang disediakan pasukan Inggris, untuk melindungi tempat penampungan yang semula ditempati orang-orang Belanda.

Saat itu, menurut dia, di tempat penampungan banyak orang Belanda yang mengeluh, karena mereka "dijaga" oleh orang Jerman. "Pada malam hari pertama menginap, langsung terjadi saling tembak namun tak ada korban. Ternyata,orang-orang Indonesia menyangka orang Jerman telah tertangkap oleh pasukan.Sekutu, dan mereka berusaha membebaskan orang-orang Jerman itu," kata Zahorka.

Setelah peristiwa itu, Inggris menyerahkan sekira 260 tentara Jerman kepada Belanda yang kemudian ditawan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu.

Tercatat pula, beberapa tentara Jerman melarikan diri dari Pulau Onrust, dengan berenang menyeberang ke pulau lain. Di antaranya, pilot pesawat angkatan laut bernama Werner dan sahabatnya Lvsche dari U-219.

Selama pelarian, mereka bergabung dengan pejuang kemerdekaan Indonesia di Pulau Jawa, bekerja sama melawan Belanda yang ingin kembali menjajah. Lvsche kemudian meninggal, konon akibat kecelakaan saat merakit pelontar api.

Ini juga cuplikan wawancara dari "saksi hidup" yang menghadiri pemakaman perwira Nazi tersebut :

Warga Kampung Arca Domas, Abah Sa'ad (76 th), seorang saksi hidup peristiwa penguburan tentara Jerman di kampungnya, Oktober 1945. Saat itu, usianya 15 tahun. Ia ingat, prosesi pemakaman dilakukan puluhan tentara Nazi Jerman secara kemiliteran. Peristiwa itu mengundang perhatian warga.

"Waktu itu, masyarakat tidak boleh men-dekat. Dari kejauhan, tampak empat peti mati diusung tentara Jerman, serta sebuah kendi yang katanya berisi abu jenazah. Tentara Jerman itu berpakaian putih, dengan dipimpin seorang yang tampaknya komandan mereka karena menggunakan topi pet," tuturnya.

Sepengetahuan Abah Sa'ad, mulanya, makam tentara Jerman itu hanya ditandai nisan salib biasa, sampai kemudian ada yang memperbaiki makam itu seperti sekarang.

Keasrian dan kebersihan makam tersebut tidak lepas dari peran penunggu makam, Mak Emma (65) yang dibiayai Kedubes Jerman dua kali setahun. " Biasanya, setiap tahun ada warga Jerman yang menjenguk makam pahlawan negaranya itu," ujarnya.

Namun, dia kurang tahu sejarah makam itu karena baru diboyong suaminya (pensiunan karyawan Perkebunan Gunung Mas) 10 tahun lalu. Ia meneruskan pekerjaan suaminya (alm.) menjadi kuncen.

kam perwira Nazi di Cikopo, bogor:




Posted Image
Posted Image
Posted Image
Posted Image



Selama di Asia Tenggara, mereka melindungi Indonesia dari gempuran kapal perang sekutu. Karena kerugian yang ditimbulkan oleh U-Boot ini sangat menguntungkan Indonesia. Dan juga, mesin tik yang dipakai Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi adalah mesin tik Angkatan Laut Nazi

Rabu, 15 Oktober 2014

6 TELADAN POLISI HOEGENG IMAM SANTOSO


Mantan Presiden Gus Dur punya anekdot, hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia. Ketiganya adalah patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng Iman Santosa. Ini semacam sindiran bahwa sulit mencari polisi jujur di negeri ini. Kalaupun ada, langka dicari.
Polisi Hoegeng adalah satu teladan polisi jujur yang kisah dan kiprah selalu layak diceritakan turun-temurun. 14 Oktober 1921, tepat 91 tahun lalu, Hoegeng lahir di Pekalongan. Inilah beberapa cerita dan kiprah polisi Hoegeng sejak merintis karir sebagai polisi, sebagai dirjen imigrasi hingga berpuncak pada karir sebagai Kapolri.

Kisah-kisah yang menyentuh dan menggetarkan hati ini beberapa dikutip dari memoar Hoegeng, Polisi antara Idaman dan Kenyataan, karangan Ramadhan KH.

1. Larang istri buka toko bunga

Sebagai perwira, Hoegeng hidup pas-pasan. Untuk itulah istri Hoegeng, Merry Roeslani membuka toko bunga. Toko bunga itu cukup laris dan terus berkembang.
Tapi sehari sebelum Hoegeng akan dilantik menjadi Kepala Jawatan Imigrasi (kini jabatan ini disebut dirjen imigrasi) tahun 1960, Hoegeng meminta Merry menutup toko bunga tersebut. Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan istrinya. Apa hubungannya dilantik menjadi kepala jawatan imigrasi dengan menutup toko bunga.
“Nanti semua orang yang berurusan dengan imigrasi akan memesan kembang pada toko kembang ibu, dan ini tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya,” jelas Hoegeng.
Istri Hoegeng yang selalu mendukung suaminya untuk hidup jujur dan bersih memahami maksud permintaan Hoegeng. Dia rela menutup toko bunga yang sudah maju dan besar itu.
“Bapak tak ingin orang-orang beli bunga di toko itu karena jabatan bapak,” kata Merry.

2. Tolak rayuan pengusaha cantik

Kapolri Hoegeng Imam Santosa pun pernah merasakan godaan suap. Dia pernah dirayu seorang pengusaha cantik keturunan Makassar-Tionghoa yang terlibat kasus penyelundupan. Wanita itu meminta Hoegeng agar kasus yang dihadapinya tak dilanjutkan ke pengadilan.
Seperti diketahui, Hoegeng sangat gencar memerangi penyelundupan. Dia tidak peduli siapa beking penyelundup tersebut, semua pasti disikatnya.
Wanita ini pun berusaha mengajak damai Hoegeng. Berbagai hadiah mewah dikirim ke alamat Hoegeng. Tentu saja Hoegeng menolak mentah-mentah. Hadiah ini langsung dikembalikan oleh Hoegeng. Tapi si wanita tak putus asa. Dia terus mendekati Hoegeng.
Yang membuat Hoegeng heran, malah koleganya di kepolisian dan kejaksaan yang memintanya untuk melepaskan wanita itu. Hoegeng menjadi heran, kenapa begitu banyak pejabat yang mau menolong pengusaha wanita tersebut. Belakangan Hoegeng mendapat kabar, wanita itu tidak segan-segan tidur dengan pejabat demi memuluskan aksi penyelundupannya.
Hoegeng pun hanya bisa mengelus dada prihatin menyaksikan tingkah polah koleganya yang terbuai uang dan rayuan wanita.

3. Mengatur lalu lintas di perempatan

Teladan Jenderal Hoegeng bukan hanya soal kejujuran dan antikorupsi. Hoegeng juga sangat peduli pada masyarakat dan anak buahnya. Saat sudah menjadi Kapolri dengan pangkat jenderal berbintang empat, Hoegeng masih turun tangan mengatur lalu lintas di perempatan.
Hoegeng berpendapat seorang polisi adalah pelayan masyarakat. Dari mulai pangkat terendah sampai tertinggi, tugasnya adalah mengayomi masyarakat. Dalam posisi sosial demikian, maka seorang agen polisi sama saja dengan seorang jenderal.
“Karena prinsip itulah, Hoegeng tidak pernah merasa malu, turun tangan sendiri mengambil alih tugas teknis seorang anggota polisi yang kebetulan sedang tidak ada atau tidak di tempat.
Jika terjadi kemacetan di sebuah perempatan yang sibuk, dengan baju dinas Kapolri, Hoegeng akan menjalankan tugas seorang polantas di jalan raya. Itu dilakukan Hoegeng dengan ikhlas seraya memberi contoh kepada anggota polisi yang lain tentang motivasi dan kecintaan pada profesi.”
Demikian ditulis dalam buku Hoegeng-Oase menyejukkan di tengah perilaku koruptif para pemimpin bangsa- terbitan Bentang.
Hoegeng selalu tiba di Mabes Polri sebelum pukul 07.00 WIB. Sebelum sampai di kantor, dia memilih rute yang berbeda dan berputar dahulu dari rumahnya di Menteng, Jakarta Pusat. Maksudnya untuk memantau situasi lalu lintas dan kesiapsiagaan aparat kepolisian di jalan.
Saat suasana ramai, seperti malam tahun baru, Natal atau Lebaran, Hoegeng juga selalu terjun langsung mengecek kesiapan aparat di lapangan. Dia memastikan kehadiran para petugas polisi adalah untuk memberi rasa aman, bukan menimbulkan rasa takut. Polisi jangan sampai jadi momok untuk masyarakat.

4. Berantas semua beking kejahatan

Banyak aparat hukum malah menjadi beking tempat maksiat, perjudian hingga menjadi bodyguard. Hanya sedikit yang berani mengobrak-abrik praktik beking ini. Polisi super Hoegeng Imam Santosa mungkin yang paling berani.
Ceritanya tahun 1955, Kompol Hoegeng mendapat perintah pindah ke Medan. Tugas berat sudah menantinya. Penyelundupan dan perjudian sudah merajalela di kota itu.
Para bandar judi telah menyuap para polisi, tentara dan jaksa di Medan. Mereka yang sebenarnya menguasai hukum. Aparat tidak bisa berbuat apa-apa disogok uang, mobil, perabot mewah dan wanita. Mereka tak ubahnya kacung-kacung para bandar judi.
Bukan tanpa alasan kepolisian mengutus Hoegeng ke Medan. Sejak muda dia dikenal jujur, berani dan antikorupsi. Hoegeng juga haram menerima suap maupun pemberian apapun.
Maka tahun 1956, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Direktorat Reskrim Kantor Polisi Sumut. Hoegeng pun pindah dari Surabaya ke Medan. Belum ada rumah dinas untuk Hoegeng dan keluarganya karena rumah dinas di Medan masih ditempati pejabat lama.
Cerita soal keuletan para pengusaha judi benar-benar terbukti. Baru saja Hoegeng mendarat di Pelabuhan Belawan, utusan seorang bandar judi sudah mendekatinya. Utusan itu menyampaikan selamat datang untuk Hoegeng. Tak lupa, dia juga mengatakan sudah ada mobil dan rumah untuk Hoegeng hadiah dari para pengusaha.
Hoegeng menolak dengan halus. Dia memilih tinggal di Hotel De Boer menunggu sampai rumah dinasnya tersedia.
Kira-kira dua bulan kemudian, saat rumah dinas di Jl Rivai siap ditinggali, bukan main terkejutnya Hoegeng. Rumah dinasnya sudah penuh barang-barang mewah. Mulai dari kulkas, piano, tape hingga sofa mahal. Hal yang sangat luar biasa. Tahun 1956, kulkas dan piano belum tentu ada di rumah pejabat sekelas menteri sekalipun.
Ternyata barang itu lagi-lagi hadiah dari para bandar judi. Utusan yang menemui Hoegeng di Pelabuhan Belawan datang lagi. Tapi Hoegeng malah meminta agar barang-barang mewah itu dikeluarkan dari rumahnya. Hingga waktu yang ditentukan, utusan itu juga tidak memindahkan barang-barang mewah tersebut.

Apa tindakan Hoegeng?

Dia memerintahkan polisi pembantunya dan para kuli angkut mengeluarkan barang-barang itu dari rumahnya. Diletakkan begitu saja di depan rumah. Bagi Hoegeng itu lebih baik daripada melanggar sumpah jabatan dan sumpah sebagai polisi Republik Indonesia.
Hoegeng geram mendapati para polisi, jaksa dan tentara disuap dan hanya menjadi kacung para bandar judi. “Sebuah kenyataan yang amat memalukan,” ujarnya geram.

5. Hoegeng dan pemerkosaan Sum Kuning

Sumarijem adalah seorang wanita penjual telur ayam berusia 18 tahun. Tanggal 21 September 1970, Sumarijem yang sedang menunggu bus di pinggir jalan, tiba-tiba diseret masuk ke dalam mobil oleh beberapa orang pria. Di dalam mobil, Sum diberi eter hingga tak sadarkan diri. Dia dibawa ke sebuah rumah di Klaten dan diperkosa bergiliran oleh para penculiknya.
Setelah puas menjalankan aksi biadab mereka, Sum ditinggal begitu saja di pinggir jalan. Gadis malang ini pun melapor ke polisi. Bukannya dibantu, Sum malah dijadikan tersangka dengan tuduhan membuat laporan palsu.
Dalam pengakuannya kepada wartawan, Sum mengaku disuruh mengakui cerita yang berbeda dari versi sebelumnya. Dia diancam akan disetrum jika tidak mau menurut. Sum pun disuruh membuka pakaiannya, dengan alasan polisi mencari tanda palu arit di tubuh wanita malang itu.
Karena melibatkan anak-anak pejabat yang berpengaruh, Sum malah dituding anggota Gerwani. Saat itu memang masa-masanya pemerintah Soeharto gencar menangkapi anggota PKI dan underbouw-nya, termasuk Gerwani.
Kasus Sum disidangkan di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Sidang perdana yang ganjil ini tertutup untuk wartawan. Belakangan polisi menghadirkan penjual bakso bernama Trimo. Trimo disebut sebagai pemerkosa Sum. Dalam persidangan Trimo menolak mentah-mentah.
Jaksa menuntut Sum penjara tiga bulan dan satu tahun percobaan. Tapi majelis hakim menolak tuntutan itu. Dalam putusan, Hakim Ketua Lamijah Moeljarto menyatakan Sum tak terbukti memberikan keterangan palsu. Karena itu Sum harus dibebaskan.
Dalam putusan hakim dibeberkan pula nestapa Sum selama ditahan polisi. Dianiaya, tak diberi obat saat sakit dan dipaksa mengakui berhubungan badan dengan Trimo, sang penjual bakso. Hakim juga membeberkan Trimo dianiaya saat diperiksa polisi.
Hoegeng terus memantau perkembangan kasus ini. Sehari setelah vonis bebas Sum, Hoegeng memanggil Komandan Polisi Yogyakarta AKBP Indrajoto dan Kapolda Jawa Tengah Kombes Suswono. Hoegeng lalu memerintahkan Komandan Jenderal Komando Reserse Katik Suroso mencari siapa saja yang memiliki fakta soal pemerkosaan Sum Kuning.
“Perlu diketahui bahwa kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak,” tegas Hoegeng.
Hoegeng membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Namanya Tim Pemeriksa Sum Kuning, dibentuk Januari 1971. Kasus Sum Kuning terus membesar seperti bola salju. Sejumlah pejabat polisi dan Yogyakarta yang anaknya disebut terlibat, membantah lewat media massa.

Belakangan Presiden Soeharto sampai turun tangan menghentikan kasus Sum Kuning. Dalam pertemuan di istana, Soeharto memerintahkan kasus ini ditangani oleh Team pemeriksa Pusat Kopkamtib. Hal ini dinilai luar biasa. Kopkamtib adalah lembaga negara yang menangani masalah politik luar biasa. Masalah keamanan yang dianggap membahayakan negara. Kenapa kasus perkosaan ini sampai ditangani Kopkamtib?
Dalam kasus persidangan perkosaan Sum, polisi kemudian mengumumkan pemerkosa Sum berjumlah 10 orang. Semuanya anak orang biasa, bukan anak penggede alias pejabat negara. Para terdakwa pemerkosa Sum membantah keras melakukan pemerkosaan ini. Mereka bersumpah rela mati jika benar memerkosa.
Kapolri Hoegeng sadar. Ada kekuatan besar untuk membuat kasus ini menjadi bias.
Tanggal 2 Oktober 1971, Hoegeng dipensiunkan sebagai Kapolri. Beberapa pihak menilai Hoegeng sengaja dipensiunkan untuk menutup kasus ini.

6. Selalu berpesan polisi jangan sampai dibeli

Mantan Kapolri Jenderal Polisi Widodo Budidarmo punya kenangan soal Hoegeng. Widodo ingat betul pesan Hoegeng padanya.
“Mas Widodo jangan sampai kendor memberantas perjudian dan penyelundupan karena mereka ini orang-orang yang berbahaya. Suka menyuap. Jangan sampai polisi bisa dibeli,” tutur Widodo menirukan pesan Hoegeng semasa itu.
Widodo tahu Hoegeng tidak asal memberikan perintah. Hoegeng telah membuktikan dirinya memang tidak bisa dibeli. Sejak menjadi perwira polisi di Medan, Hoegeng terkenal karena keberanian dan kejujurannya. Dia tak sudi menerima suap sepeser pun. Barang-barang hadiah pemberian penjudi dilemparkannya keluar rumah.
“Kata-kata mutiara yang masih saya ingat dari Pak Hoegeng adalah baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik,” kenang Widodo.
Widodo bahkan menyamakan mantan atasannya dengan Elliot Ness, penegak hukum legendaris yang memerangi gembong mafia Al Capone di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu, mafia menyuap hampir seluruh polisi, jaksa dan hakim di Chicago. Karena itu mereka bebas menjalankan aksi-aksi kriminal.
Tapi saat itu Elliot Ness dan kelompoknya yang dikenal sebagai The Untouchables atau mereka yang tak tersentuh suap, berhasil mengobrak-abrik kelompok gengster itu.
“Pak Hoegeng itu tak kenal kompromi dan selalu bekerja keras memberantas kejahatan,” jelas Widodo.

Selasa, 14 Oktober 2014

BINATANG YANG AWALNYA MITOS DI KALIMANTAN TERNYATA TERBUKTI ADA


1. GAJAH
Dahulu bahkan sampai saat ini banyak orang yang tidak tahu kalau Gajah juga terdapat di Pulau Kalimantan. Awalnya ini hanya dianggap mitos sebab didalam mite Dayak Ngaju dikenal binatang Gajah ini, Gajah dianggap hewan yang telah memberi kemakmuran berupa emas, intan, perak dan batu mulia lainnya. Konon dahulu di Alam Atas, gajah ditusuk oleh Maharaja Bunu menggunakan DUHUNG -senjata khas Dayak Ngaju- sehingga mati. Kemudian darah gajah tersebut bertebaran dimana-mana dan menetes ke bumi, darah gajah yang menetes inilah berubah wujud menjadi emas, intan, perak, batu mulia lainnya. Ukiran-ukiran gajah dapat kita temui dibeberapa Rumah Betang tua di Kalimantan, seperti ukiran gajah di pintu Rumah Betang di Desa Sekudang, Kab. Lamandau, Kalimantan Tengah ini.
Ukiran Gajah di Rumah Betang
Ukiran Gajah di Rumah Betang
Dahulu orang menganggap Gajah di Kalimantan asalnya dari pulau Sumatera yang merupakan pemberian pada jaman kerajaan. Ternyata dari hasil penelitian DNA mitokondrianya memang species gajah di Kalimantan berbeda dengan yang ada di Sumatera. Gajah Kalimantan memiliki postur tubuh yang lebih kecil dari sepupunya di Sumatera dan Afrika.
Gajah Kalimantan
Gajah Kalimantan
Dahulu menurut cerita orang-orang tua populasi gajah kerdil ini tersebar luar di seluruh pulau Kalimantan, tetapi saat ini populasi gajah kerdil Kalimantan makin terancam akibat banyaknya lahan hutan yang dikonversi menjadi hamparan tanaman karet, sawit, jabong & sangon. Dilaporkan pada tahun 2007 hanya terdapat sekitar 1.000 gajah. Populasinya saat ini hanya terdapat di bagian Kalimantan Utara dan sebagian kecil di Kalimantan Selatan daerah Banjarbaru arah Mandiangin.
2. BADAK
Waktu kecil aku pernah diceritakan alm. nenekku kalau waktu beliau waktu kecil pernah melihat Badak di daerah Kuala Kapuas. Waktu dulu aku menganggap cerita nenek ku tidak masuk akal, bagaimana mungkin ada Badak di Kalimantan, sebab selama ini yang kita ketahui Badak hanya ada di Sumatera. Dalam salah satu dokumentasi Belanda tahun 1915 di sekitaran hulu Barito ada foto sekumpulan pemburu Dayak yang hendak memburu Badak.
Pemburu Badak di Hulu Barito tahun 1915
Pemburu Badak di Hulu Barito tahun 1915
Ternyata terbukti saat ini ada badak di Kalimantan, baru-baru ini tim lapangan WWF-Indonesia berhasil menjumpai jejak badak sumatra di Kalimantan. Bahkan berhasil mendapat rekaman video keberadaan Badak Kalimantan.
Berikut hewan / Makhluk yang masih sebatas mitos dan cerita orang tua jaman dahulu.



4.HARIMAUDalam bahasa Dayaknya Harimau disebut Haramaung, konon binatang ini memang ada di Kalimantan, bahkan banyak diukirkan dalam ukiran-ukiran Dayak. Penulis pernah melihat ukiran Haramaung ini di sebuah patung Sapundu. Sampai saat ini bukti keberadaan binatang Harimau di Kalimantan masih menjadi misteri.
Orang dayak Kenyah menyebut Harimau Lenjau, jaman dahulu jika seorang suami berhasil mendapatkan buruan Harimau semasa istrinya hamil maka anaknya nanti akan menjadi PAREN atau semacam raja, sebab mendapatkan Harimau sangatlah sukar pada masa itu. Banyak juga azimat Dayak pada masa lalu menggunakan taring harimau.
5. KUDA NIL
Menurut cerita kesaksian orang-orang tua jaman dahulu bahkan di era tahun 1970an hewan seperti Kuda Nil atau yang dikenal dengan nama GAJAH MINA sering muncul di sungai Barito dan Rungan, Kalimantan Tengah.
6. ULAR BESAR
Cerita ini juga dari pengalaman kakek ku ketika ia masih muda dan suka berburu di hutan. Beliau pernah bertemu ular yang sangat besar sebesar pohon kelapa. Juga ada cerita penampakan Ular Besar / Naga yang dalam bahasa Dayaknya TAMBUN di Sungai Kapuas. Cerita ini aku dapat dari alm. om ku, waktu itu ketika om ku masih kecil banyak orang di sekitaran Kuala Kapuas melihat lekukan Ular Besar ini di Sungai Kapuas.
Bahkan baru-baru ini seperti yang diberitakan oleh dailymail.co.uk ada foto penampakan ular besar diambil oleh salah satu anggota tim monitoring bencana banjir dari sebuah Helikopter, namun sejauh ini keaslian dari foto tersebut masih menjadi bahan perdebatan.
Penampakan Ular Raksasa di Serawak
Penampakan Ular Raksasa di Serawak
Juga di daerah Kalimantan Tengah pada tahun 2011 terjadi penampakan TAMBUN atau Makhluk seperti Naga di Tumbang Joloi. Penampakan ini sempat di foto oleh penambang emas yang terlihat sebagian badan Naga tersebut, setelah memfoto Naga tadi sang penambang ini pingsan dan lupa akan kejadian selanjutnya. Berita ini sempat dimuat di Kalteng Pos, namun link beritanya sudah dihapus.
Penampakan Naga di Tumbang Joloi
Penampakan Naga di Tumbang Joloi
Kemungkina yang dinamakan Tambun ini adalah sejenis ular purba sejenis TITANOBOA yang menurut para ahli telah punah dan hidup sekitar 60 juta tahun yang lalu.
7. ORANG PENDEK
Dahulu Orang Pendek hanyalah mitos dan orang hanya tahu Orang Pendek berada di sekitarana Nusa Tenggara Timur. Ternyata dalam legenda Kalimantan juga terdapat species Orang Pendek ini, dan baru-baru ini para ilmuan mengamini keberadaan orang pendek di NTT karena ditemukannya fossil-fossil Orang Pendek, tetapi para ahli mengatakan Orang Pendek sudah punah.
Namun ada cerita pengalaman salah satu Folks di daerah Paser, Kalimantan Timur pada sekitar tahun 1992, waktu itu pamanya baru pulang malam dari rumah mertuanya dengan sepeda motor bersama istri dan anaknya yang masih balita saat itu, di pinggir jalan dia melihat sekumpulan manusia kerdil sedang mencabut-cabut beberapa pohon di pinggir hutan itu, tetapi pamannya hanya lewat saja, sesampainya di rumah baru dia mengajak ayahnya pergi melihat apa yang terjadi, ternyata sudah tidak ada orang kerdil itu, tersisa beberapa pohon yang lumayan besar dan sudah tercabut masih lengkap dengan akar-akarnya.
Fossil Orang Pendek di Museum Nasional Jakarta
Fossil Orang Pendek di Museum Nasional Jakarta

30 Tentara Hantu Indonesia Kalahkan 3.000 Gerilyawan Kongo

30 Tentara Hantu Indonesia Kalahkan 3.000 Gerilyawan Kongo  Kiprah Pasukan Garuda menuai prestasi. 167 Prajurit TNI di Haiti yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-B/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) menerima penghargaan Medali PBB.Pasukan perdamaian dari Indonesia selalu bisa diterima dengan baik di negara penugasan. Sejak Kontingen Garuda I bertugas di Mesir tahun 1957, sejak itulah pasukan baret biru di bawah PBB ini mengharumkan nama bangsa.Tentara Hantu Indonesia










Ada cerita menarik soal Pasukan Garuda. 30 Pasukan Garuda berhasil membekuk 3.000 gerilyawan di Kongo berbekal akal bulus dan kecerdikan.Ceritanya, Desember 1962 di Kongo sedang bergolak. Kontingen Garuda III (Konga III) di bawah pimpinan Kolonel Kemal Idris berangkat sebagai pasukan perdamaian di bawah UNOC (United Nations Operation in the Congo).Saat itu kelompok milisi di bawah pimpinan Moises Tsommbe ingin lepas dari pemerintah Republik Demokratik Kongo pimpinan Presiden Kasavubu. Rakyat sipil pun segera menjadi korban pertikaian antar milisi dan tentara pemerintah.

Pasukan Garuda III segera dikenal karena keluwesannya bergaul. Banyak Singkong di Kongo, pasukan TNI pun mengajarkan bagaimana cara mengolah masakan Indonesia, membuat kue, serta menyayur daun singkong sehingga enak dimakan. Selama ini rakyat Kongo hanya mengolah singkong menjadi tepung yang rasanya tidak enak.Suatu hari, terjadi serangan yang dilakukan 2.000 gerilyawan Kongo ke markas Pasukan Garuda. Saat itu markas hanya dipertahankan 300 tentara. Setelah baku tembak berjam-jam, gerilyawan dapat dipukul mundur. Untungnya tak ada korban di pihak Indonesia.Serangan balasan pun segera dirancang untuk menangkap para pemberontak. Letjen Kemal Idris menceritakan hal ini dalam buku biografi, Kemal Idris, bertarung dalam revolusi terbitas Sinar Harapan."Kami melakukan penyerangan di malam hari dengan kapal yang digelapkan di atas danau Tanganyika, tidak berapa jauh dari daerah Albertville. Pasukan kami yang berkekuatan 30 orang menyamar sebagai hantu," beber Kemal Idris.Kemal tahu 3.000 pemberontak itu sangat percaya takhayul. Mereka takut pada hantu spritesses yang digambarkan berwarna putih dan melayang-layang di waktu malam. Maka 30 anggota pasukan garuda itu berpakaian jubah putih dan segera menyerang."Melihat sosok-sosok putih bergerak-gerak, semangat mereka hilang sama sekali dan segera menyerah," kata Kemal.Dalam operasi kilat itu, ribuan gerilyawan Kongo ditangkap. Senjata-senjata mereka yang ternyata lumayan canggih disita. Dalam peristiwa itu hanya seorang prajurit TNI yang cidera. Salah seorang gerilyawan yang panik saat digerebek, melemparkan ayam yang tengah dibakarnya pada tentara kita.
"Sejak itu, anggota Garuda III di kenal oleh orang-orang Kongo dengan julukan
Les Spiritesses, pasukan yang berperang dengan cara yang tidak biasa dilakukan orang,"
kata Kemal bangga.
Letnan Jenderal Kadebe Ngeso dari Ethopia mengaku bangga atas keberhasilan pasukan Indonesia menangkap 3.000 lainnya tanpa jatuh korban. Namun dia pun meminta ke depan cara-cara unik seperti itu tidak dilakukan. Karena risiko terlalu besar dan sangat membahayakan. 


10 TEKNOLOGI ASLI BUATAN INDONESIA

Inilah 10 Teknologi Canggih Asli Buatan Indonesia – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meluncurkan sebuah Radar Pengawas Pantai (Coastal Surveillance Radar). Radar asli buatan Indonesia itu diberi namaIndonesia Sea Radar (ISRa).Radar ini akan lebih banyak membantu dalam bidang transportasi. Tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk membantu bidang lain, seperti pertahanan dan keamanan. Selain itu terdapat juga 10 Teknologi paling canggih buatan asli Indonesia

1. Panser Anoa  
Panser Anoa infoinfo unik
Namanya terilhami dari mamalia khas Sulawesi, Anoa tampilannya tidak kalah dengan buatan Eropa. Kelahirannya disiapkan untuk mewujudkan kemandirian di bidang alutsista oleh Departemen Pertahanan dan PT Pindad. Panser beroda 6 ini mampu melaju hingga kecepatan 90 Km/jam. Mampu melompati parit selebar satu meter dan menanjak dengan kemiringan sampai dengan 45 derajat. Panser ini dilapisi baja anti peluru yang apabila diberondong dengan AK47 atau M-16 dijamin tidak akan tembus.

2. Pesawat Gatotkaca N-250
Pesawat Gatotkaca N-250 infoinfo unik
Pesawat ini adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT. Dirgantara Indonesia) Diluncurkan tahun 1995. Kode N artinya Nusantara, menunjukan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia atau bahkan Nurtanio, yang merupakan pendiri dan perintis industry penerbangan di Indonesia. Pesawat ini diberi nama Gatotkaca dan primadona IPTN merebut pasar kelas 50-70 penumpang.

3. KRI-Krait-827
KRI-Krait-827 infoinfo unik
Kapal perang ini merupakan hasil saling tukar ilmu antara TNI AL lewat fasharkan (Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan) Mentigi dan PT Batan Expressindo Shipyard (BES), Tanjung Guncung. Dikerjakan selama 14 Bulan dan 100 % ditangani oleh putra-putri Indonesia. Berbahan baku aluminium, bertonase 190 DWT dengan jarak jelajah sekitar 2.500 Mil. Dilengkapi dengan radar dengan jangkauan 96 Nautical Mil (setara 160 Km) dengan system navigasi GMDSS area 3 dengan kecepatan terpasang 25 Knots

4. Smart Eagle II (SE II)
Smart Eagle II (SE II) infoinfo unik
Merupakan Prototype pertama UAV (Unman Aerical Vehicle) yang dibuat PT. Aviator Teknologi Indonesia guna kepentingan intelegen Indonesia. SE II menggunakan mesin 2 tak berdiameter 150cc, mampu terbang hingga 6 Jam. Dilengkapi dengan colour TV Camera. Mampu beroperasi dimalam hari dengan menggunakan Therman Imaging (TIS) kamera untuk opsi penginderaannya.

5. Mobil Arina-SMK
Mobil ini dirancang menggunakan mesin sepeda motor dengan kapasitas mesin 150cc, 200cc dan 250cc. Konsumsi bensin hanya 1 liter untuk 40 km. Panjang 2,7 meter, lebar 1,3 meter dan tinggi 1,7 meter sehingga bisa masuk jalan dan gang yang sempit. Dinamakan Arina-SMK karena pembuatannya bekerja sama dengan Armada Indonesia (Arina) dengan siswa-siswa SMK.

6 senjata baru buatan Indonesia
Patutlah Kita Bangga Terhadap Indo Yang Sedang Maju Dibidang militer
senjata baru buatan Indonesia ss-1 infoinfo unik
ss-1
senjata baru buatan Indonesia ss-4 infoinfo unik
ss-4
senjata baru buatan Indonesia ss-5 infoinfo unik
ss-5 
Assault rifle
senjata baru buatan Indonesia ss-10 infoinfo unik
ss-10
Sub Machine Gun
senjata baru buatan Indonesia ss-13 infoinfo unik
ss-13
7. Chip Asli Buatan Indonesia
http://kamibelajar.files.wordpress.com/2011/06/wimax_chip.jpg?w=700
Chipset Wimax Xirka, sebuah chip yang dibuat oleh orang Indonesia asli, Bukan usaha mudah memang membuat chip dengan kompleksitas yang cukup tinggi. Xirka yang dikawal beberapa engineer Indonesia ini mulai dikembangkan pada 2006. Chipset ini terdiri dari dua spesifikasi, yakni Chipset Xirka untuk Fixed Wimax dan Chipset Xirka untuk Mobile Wimax. Untuk fixed wimax telah diluncurkan pada Agustus tahun 2008. Sedangkan mobile wimax rencananya diluncurkan pada quartal keempat 2009.Produk asli buatan Indonesia ini diluncurkan langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Kusmayanto Kadiman. Beliau menjelaskan, seluruh komponen di dalam Xirka merupakan buatan Indonesia. Operator yang memberikan layanan Wimax wajib menggunakan Xirka.

8. PC TABLET WAKAMINI
http://www.indonesiaberprestasi.web.id/wp-content/uploads/2011/02/Wakatobi_Mini_17_4.png
Wakamini adalah komputer tablet seratus persen buatan Indonesia dengan harga yang bisa dijangkau siapapun, Rp3.599.000. Dari sisi layarnya, desain komputer tablet lokal ini tergolong unik yang dapat diputar 180 derajat, berukuran 10 inchi dan memiliki empat varian warna; coklat, merah, hitam dan biru. Sistem operasinya menggunakkan Windows 7 Home Premium dan Ultimate, dengan layar sentuh. Wakamini dibekali dengan prosesesor Intel Atom N450 berkecepatan 1,66 Ghz,RAM (Random Access Memory) sebesar 1 GB DDR2, Ruang penyimpanan 250 GB, sedangkan bobotnya 1,35 KG dengan Wifi “4 in 1″ card reader dan 1,3 MP Webcam dengan batrai berdaya tahan tiga jam.Sementara Wakatobi berukuran lebih mungil dan didesain untuk anak-anak, hanya 8,9 inchi. Desain layarnya juga unik, demikian pula harganya yang cukup menarik Rp2,999.000 per unit atau termurah di kelasnya. Tapi berbeda dari saudaranya, Wakatobi tidak mendukung fitur multi touch. Prosesor Wakatobi adalah Intel Atom N270 berkecepatan 1,6 Ghz, dengan RAM 1 GB DDR2. Bobotnya hanbya 1,25 kg

9. ROBOT TEMPUR
Lembaga Pengkajian Teknologi (Lemjitek) TNI AD, Karangploso, Kabupaten Malang, mampu menciptakan robot tempur.
ROBOT TEMPUR infoinfo unik
prototype robot tempur ini sudah beberapa kali diujicobakan,dan mampu menempuh jarak hingga 1 km dari pusat kendali. “Ukurannya 1,5 m kali 0,5 m dengan berat sekitar 100 kg. Robot ini memiliki mesin penggerak dua roda,dan mampu mengangkut beban hingga sekitar 150 kg, kecepatan maksimalnya bisa mencapai 60 km/jam,” terangnya. Robot yang diciptakan pada tahun 2009 dan belum memiliki nama ini, digerakkan dengan tenaga listrik dari dua baterei yang tersimpan di dalam bodi robot.
Dua baterei ini memiliki kekuatan 36 volt yang berfungsi untuk penggerak, dan 12 volt untuk sistem kontrolnya. Gunawan mengaku, kondisi robot ini belum sepenuhnya sempurna karena baru selesai proses perakitannya, kemungkinan masih sekitar 70-80% dari kondisi ideal yang diinginkan.

10. PELURU KENDALI
PELURU KENDALI infoinfo unik
Walaupun, roket RX-420 masih jadi pertimbangan Departemen Pertahanan, apakah mampu menjadi salah satu senjata penangkal di darat yang dapat diandalkan sehingga, Indonesia tidak memerlukan armada kapal atau senjata perang lainnya, selain faktor biaya yang dominan besar.
ide produksi rudal dalam negeri mulai tercetus tahun 2005. Dana sebesar Rp 2,5 miliar digelontorkan untuk proyek pembuatan rudal pada tahun itu, dan bila itu terwujud Dephan akan menggandeng PT Pindad Indonesia, pabrik senjata dalam negeri yang melakukan penelitian hulu ledak kaliber 122 milimeter. Saat ini, LAPAN telah berhasil meluncurkan roket dengan kekuatan jarak tempuh 100 kilometer, dan memiliki kecepakatan luncur awal 4 kali kecepatan suara.