Jumat, 18 Oktober 2013

foto-foto polisi melanggar lalulintas:

 foto-foto polisi melanggar lalulintas:
Spoiler for berhenti di atas zebra cross



Spoiler for menggunakan HP saat berkendaraan



Spoiler for pelanggaran lainnya








Rabu, 16 Oktober 2013

INI PENJELASAN NASI PADANG LEBIH BANYAK KETIKA DI BUNGKUS

Sudah banyak pertanyaan dan jawaban tentang kenapa kalau kita beli nasi padang dengan dibungkus isinya jauh lebih banyak daripada kalau kita makan ditempat?



Jawaban paling populer adalah karena dengan dibungkus, si penjual tidak perlu repot mencuci piring dan mengurangi biaya sabun cuci.

Jawaban yang logis, tapi cenderung dipaksakan. Dibandingkan dengan biaya sabun, kalau dihitung-hitung, biaya nasi lebih jauh lebih besar. Ini tentu bertentangan dengan apa yang diketahui oleh masyrakat umum kalo orang padang itu perhitungan (baca: pelit) . 

Jawaban seperti diatas tidak lebih jawaban ngeles dari si penjual karena mereka ngga tau sejarah asal muasal dari pertanyaan di atas.  Oh iya, anda tidak salah baca. Ada sejarah dibalik kenapa kalau beli nasi padang isinya lebih banyak daripada makan ditempat, dan sejarah ini berawal sejak jaman penjajahan Belanda.

Baiklah, mari kita mulai saja pembahasannya:

Di Sumatera Barat dan sekitarnya (termasuk Pekanbaru), rumah makan disana tidaklah disebut dengan Rumah Makan Padang, melainkan RM Ampera. Jamak ditemui rumah makan disana diawali oleh kata Ampera kemudian barulah disusul dengan nama RM itu sendiri. Misal, RM Ampera Beringin, RM Ampera Siti Nurbaya, dll. Ampera sendiri adalah kepanjangan dari amanat penderitaan rakyat. Diakhir pembahasan ini akan ditemukan asal muasal kenapa mereka menggunakan nama Ampera disini. Memang ada jenis yang lain yaitu RM Kapau, tp kita lewati saja dulu, mungkin nanti akan gw bahas tersendiri.

Kembali ke RM Padang tadi. Di masa penjajahan dulu, RM Padang termasuk RM yg ekslusif, hanya kaum penjajah dan para saudagar kaya saja yang bisa menikmati lezatnya rendang, gulai tunjang, kepala ikan kakap, dendeng, dan kawan-kawan. Bahkan, saudagar kaya yang dimaksud disini adalah saudagar etnis cina (No Sara, red) bukan yang pribumi. 

Kenapa bisa demikian? Yah, dimasa penjajahan, daging dan beras termasuk komoditi mahal yg rakyat tidak selalu dapat membeli. Oleh karena itulah, harga makanan padang menjadi mahal dan seperti yg udah gw sebut diatas, hanya para penjajah dan saudagar kaya yg bisa menikmatinya.

Dan disinilah sejarah itu dimulai, kenapa kalau beli nasi padang, isinya lebih bayak dibungkus daripada makan ditempat. Para pengusaha RM Padang (pastinya orang minang asli) sadar bahwa saudara-saudaranya juga layak untuk menikmati makanan enak, terlebih lagi makanan khas daerah mereka sendiri. 

Lebih jauh lagi, mereka para pengusaha ini juga sadar, banyak dari saudara mereka bekerja sebagai buruh kasar untuk para penjajah dan saudagar kaya yang makan di RM mereka, dan saudara mereka ini membutuhkan tenaga dan gizi yg cukup untuk tetap selalu sehat dan bekerja menafkahi keluarga mereka masing-masing.

Entah siapa yang memulai, di suatu waktu, para pengusaha RM ini memberlakukan peraturan baru. Jumlah nasi yang dibeli dengan dibungkus isinya akan jauh lebih banyak daripada makan ditempat. Biaya makan ditempat dibebankan kepada para penjajah dan para saudagar kaya dan biaya makan dibungkus untuk para buruh dan para pribumi lain. Inilah yang dijaman modern disebut subsidi silang. 

Kebijakan ini oleh para pengusaha disebut dengan Ampera alias Amanat Penderitaan Rakyat. Inilah asalnya kenapa RM Padang di Sumatera Barat sana disebut dengan RM Ampera. Spirit Ampera ini seperti yang kita lihat, masih terbawa sampai detik ini bahkan sudah menyebar diseluruh Indonesia. Tentu saja, nyaris tidak ada tempat di Indonesia ini dimana daerahnya tidak ada RM Padang. Semua pelosok ada. Semoga spirit Ampera ini terus ada sampai akhir jaman.

Nah, itulah alasan kenapa Jumlah nasi yang dibeli dengan dibungkus isinya akan jauh lebih banyak daripada makan ditempat. Darimana gw tau? Ini adalah penuturan dari salah satu pengusaha RM Padang yang kebetulan tetangga gw di Padang sana. 

Ada yg tau RM Beringin di kawasan Tabing kota Padang? Tentu, postingan ini bukan official, jadi masih bisa diperdebatkan kebenarannya. Tapi terlepas dari apakah ini hoax atau real, semoga kita bisa mengambil hikmahnya.


sumber : http://klik77.blogspot.com/2013/10/mau-tahukenapa-nasi-padang-isinya-lebih.html#ixzz2htSSIK1l

4 Danau Aneh, Tetapi Nyata, di Indonesia


4 Danau Aneh, Tetapi Nyata, di Indonesia
Image by : Fotosearch
Satu lagi bukti kekayaan alam Indonesia. Kelima danau ini bukan danau biasa dan sulit dicari tandingannya di dunia. Simak ulasan ini dan catat sebagai daftar destinasi wajib kunjung Anda berikutnya.

Danau Pagar Alam
Ini adalah danau berdarah. Bukan, bukan karena ia merupakan tempat dengan catatan criminal, namun karena warna danau yang semerah darah. Danau Pagar Alam terletak di daerah bukit Raja Mandare, kelurahan Candi jaya, Kecamatan Dempo Selatan, Provinsi Bengkulu. Untuk mencapainya, butuh berjalan kaki sekitar dua hari dengan melintasi kawasan hutan Rimbacandi. Danau berwarna merah ini semakin mengherankan karena setelah air diciduk, ternyata warna airnya normal, bening dan jernih.   

Danau Kelimutu
Danau Kelimutu yang terletak di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur ini ajaib karena warnanya. Ia memiliki tiga warna dominan yaitu merah, biru dan putih. Namun, pada perjalanannya, warna danau kerap berubah-ubah. Pada Desember 2011, warnanya berubah menjadi hijau tosca, hijau kehitaman, dan hijau muda hingga putih. Namun, perubahan kembali terjadi pada Januari lalu, di mana warna danau berubah menjadi cokelat tua.

Danau Kakaban
Danau ini mulanya merupakan air laut yang terperangkap di pulau kakaban, Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Air tersebut kemudian bercampur dengan air tanah dan air hujan sejak sekitar dua juta tahun silam. Selain faktor keunikan sejarah geografis nya, Danau Kakaban menjadi menarik karena merupakan habitat dari empat spesies ubur-ubur yang tidak menyengat. Nah, satu-satunya tempat dengan spesies ubur-ubur serupa di bumi adalah di Palau, Kepulauan Micronesia.

Danau Labuan Cermin
Terletak di Kecamatan Biduk-Biduk, Kalimantan Timur, danau ini memiliki fenomena unik berupa dua jenis air yang tidak bercampur dalam satu danau. Bagian atas Danau Labuan Cermin berisi air tawar, laiknya danau kebanyakan. Namun, ketika Anda menyelam beberapa meter ke bawah, terdapat aliran air asin yang – hebatnya – tidak tercampur dengan lapisan di atas. Secara kasat mata, "pembatas" keduanya terlihat berwarna putih. Konsekuensi dari adanya dua jenis air ini adalah hadirnya organisme dari dua dunia. Ikan air tawar di lapisan atas, ikan laut di bagian bawah