1. GAJAH
Dahulu bahkan sampai saat ini banyak orang yang tidak tahu kalau Gajah juga terdapat di Pulau Kalimantan. Awalnya ini hanya dianggap mitos sebab didalam mite Dayak Ngaju dikenal binatang Gajah ini, Gajah dianggap hewan yang telah memberi kemakmuran berupa emas, intan, perak dan batu mulia lainnya. Konon dahulu di Alam Atas, gajah ditusuk oleh Maharaja Bunu menggunakan DUHUNG -senjata khas Dayak Ngaju- sehingga mati. Kemudian darah gajah tersebut bertebaran dimana-mana dan menetes ke bumi, darah gajah yang menetes inilah berubah wujud menjadi emas, intan, perak, batu mulia lainnya. Ukiran-ukiran gajah dapat kita temui dibeberapa Rumah Betang tua di Kalimantan, seperti ukiran gajah di pintu Rumah Betang di Desa Sekudang, Kab. Lamandau, Kalimantan Tengah ini.
Dahulu orang menganggap Gajah di Kalimantan asalnya dari pulau Sumatera yang merupakan pemberian pada jaman kerajaan. Ternyata dari hasil penelitian DNA mitokondrianya memang species gajah di Kalimantan berbeda dengan yang ada di Sumatera. Gajah Kalimantan memiliki postur tubuh yang lebih kecil dari sepupunya di Sumatera dan Afrika.
Dahulu menurut cerita orang-orang tua populasi gajah kerdil ini tersebar luar di seluruh pulau Kalimantan, tetapi saat ini populasi gajah kerdil Kalimantan makin terancam akibat banyaknya lahan hutan yang dikonversi menjadi hamparan tanaman karet, sawit, jabong & sangon. Dilaporkan pada tahun 2007 hanya terdapat sekitar 1.000 gajah. Populasinya saat ini hanya terdapat di bagian Kalimantan Utara dan sebagian kecil di Kalimantan Selatan daerah Banjarbaru arah Mandiangin.
2. BADAK
Waktu kecil aku pernah diceritakan alm. nenekku kalau waktu beliau waktu kecil pernah melihat Badak di daerah Kuala Kapuas. Waktu dulu aku menganggap cerita nenek ku tidak masuk akal, bagaimana mungkin ada Badak di Kalimantan, sebab selama ini yang kita ketahui Badak hanya ada di Sumatera. Dalam salah satu dokumentasi Belanda tahun 1915 di sekitaran hulu Barito ada foto sekumpulan pemburu Dayak yang hendak memburu Badak.
Ternyata terbukti saat ini ada badak di Kalimantan, baru-baru ini tim lapangan WWF-Indonesia berhasil menjumpai jejak badak sumatra di Kalimantan. Bahkan berhasil mendapat rekaman video keberadaan Badak Kalimantan.
Orang dayak Kenyah menyebut Harimau Lenjau, jaman dahulu jika seorang suami berhasil mendapatkan buruan Harimau semasa istrinya hamil maka anaknya nanti akan menjadi PAREN atau semacam raja, sebab mendapatkan Harimau sangatlah sukar pada masa itu. Banyak juga azimat Dayak pada masa lalu menggunakan taring harimau.
5. KUDA NIL
Menurut cerita kesaksian orang-orang tua jaman dahulu bahkan di era tahun 1970an hewan seperti Kuda Nil atau yang dikenal dengan nama GAJAH MINA sering muncul di sungai Barito dan Rungan, Kalimantan Tengah.
6. ULAR BESAR
Cerita ini juga dari pengalaman kakek ku ketika ia masih muda dan suka berburu di hutan. Beliau pernah bertemu ular yang sangat besar sebesar pohon kelapa. Juga ada cerita penampakan Ular Besar / Naga yang dalam bahasa Dayaknya TAMBUN di Sungai Kapuas. Cerita ini aku dapat dari alm. om ku, waktu itu ketika om ku masih kecil banyak orang di sekitaran Kuala Kapuas melihat lekukan Ular Besar ini di Sungai Kapuas.
Bahkan baru-baru ini seperti yang diberitakan oleh dailymail.co.uk ada foto penampakan ular besar diambil oleh salah satu anggota tim monitoring bencana banjir dari sebuah Helikopter, namun sejauh ini keaslian dari foto tersebut masih menjadi bahan perdebatan.
Juga di daerah Kalimantan Tengah pada tahun 2011 terjadi penampakan TAMBUN atau Makhluk seperti Naga di Tumbang Joloi. Penampakan ini sempat di foto oleh penambang emas yang terlihat sebagian badan Naga tersebut, setelah memfoto Naga tadi sang penambang ini pingsan dan lupa akan kejadian selanjutnya. Berita ini sempat dimuat di Kalteng Pos, namun link beritanya sudah dihapus.
Kemungkina yang dinamakan Tambun ini adalah sejenis ular purba sejenis TITANOBOA yang menurut para ahli telah punah dan hidup sekitar 60 juta tahun yang lalu.
7. ORANG PENDEK
Dahulu Orang Pendek hanyalah mitos dan orang hanya tahu Orang Pendek berada di sekitarana Nusa Tenggara Timur. Ternyata dalam legenda Kalimantan juga terdapat species Orang Pendek ini, dan baru-baru ini para ilmuan mengamini keberadaan orang pendek di NTT karena ditemukannya fossil-fossil Orang Pendek, tetapi para ahli mengatakan Orang Pendek sudah punah.
Namun ada cerita pengalaman salah satu Folks di daerah Paser, Kalimantan Timur pada sekitar tahun 1992, waktu itu pamanya baru pulang malam dari rumah mertuanya dengan sepeda motor bersama istri dan anaknya yang masih balita saat itu, di pinggir jalan dia melihat sekumpulan manusia kerdil sedang mencabut-cabut beberapa pohon di pinggir hutan itu, tetapi pamannya hanya lewat saja, sesampainya di rumah baru dia mengajak ayahnya pergi melihat apa yang terjadi, ternyata sudah tidak ada orang kerdil itu, tersisa beberapa pohon yang lumayan besar dan sudah tercabut masih lengkap dengan akar-akarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar